Hati-Hati Ternyata Suka Makan Makanan Pedas Bikin Kita Cepat Pikun

Hati-Hati Ternyata Suka Makan Makanan Pedas Bikin Kita Cepat Pikun

Di seluruh dunia makanan pedas selalu jadi favorit oleh banyak orang, terutama yang paling banyak menggemari makanan pedas biasanya dari asia. Maka tidak heran banyak dari orang indonesia yang berpikir kalau kurang apabila belum ada sambal pada makanannya.

Akan tetapi, riset menunjukan bahwa mengkonsumsi makanan pedas yang berlebihan itu tidak baik bagi kesehatan karena disebut-sebut dapat menyebabkan pikun atau cepat hilang ingatan.

Riset tersebut dirilis oleh The Medical Journal Nutrients yang telah menganalisis dan mengaitkan antara diet pedas dan demensia.

Peneliti tersebut telah menemukan bahwa mereka yang mengkonsumsi lebih dari 50 gram cabai dalam seharinya, berisiko tinggi alami penurunan pada daya ingat dan kognitif.

Karena komponen aktif yang terdapat pada cabai yakni Capsaicin, dikenal karena bisa menghambat atau menggangu pembuluh darah manusia, kehilangan lemak dan mempercepat kerja metabolisme.

Selain itu, tidak tanggung-tanggung riset juga dilakukan selama 15 tahun dan dilakukan dengan meneliti 4582 orang di China yang berusia sekitar 50 tahun ke atas.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti juga menemukan bahwa cabai pada sebagian besarnya dikonsumsi oleh orang-orang dengan indeks massa pada tubuh yang rendah dan pendapatan yang lebih rendah. Pada mereka yang sering memakan makanan pedas atau cabai ini secara fisiknya sangatlah aktif dibanding dengan yang mereka tidak suka makan pedas.

Jadi riset ini telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi cabai yang terlalu banyak bisa meningkatkan risiko terkena pada masalah kognitif atau menurunnya daya ingat pada seseoran, dibanding dengan orang yang mengkonsumsi cabai kurang dari 50 gramnya dalam sehari.

Dengan kata lain, mengkonsumsi cabai ternyata bermanfaat untuk berat badan dan tekanan darah saja, tetapi pada kognitif malah sebaliknya seseorang biasanya akan alami penurunan pada daya ingatnya karena sering memakan makanan pedas.

Namun sayangnya, pada penelitian tersebut belum mempertimbangkan faktor-faktor ke tingkat pendidikan dan berat badan pada seseorang.

Jadi oleh karena itu, para peneliti juga menyarankan adanya penelitian atau riset lebih lanjut demi bisa menguak hal tersebut.